Langsung ke konten utama

Metode Seismik

Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang didasarkan pada pengukuran respon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian direleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan. Sumber seismik umumnya adalah palu godam (sledgehammer) yang dihantamkan pada pelat besi di atas tanah, benda bermassa besar yang dijatuhkan atau ledakan dinamit. Respons yang tertangkap dari tanah diukur dengan sensor yang disebut geofon, yang mengukur pergerakan bumi.
Terdapat dua macam metoda dasar seismik yang sering digunakan, yaitu seismik refraksi dan seismik refleksi.

a.       Seismik Refraksi
Metoda seismik refraksi mengukur gelombang datang yang dipantulkan sepanjang formasi geologi di bawah permukaan tanah. Peristiwa refraksi umumnya terjadi pada muka air tanah dan bagian paling atas formasi bantalan batuan cadas. Grafik waktu datang gelombang pertama seismik pada masing-masing geofon memberikan informasi mengenai kedalaman dan lokasi dari horizon-horizon geologi ini. Informasi ini kemudian digambarkan dalam suatu penampang silang untuk menunjukkan kedalaman dari muka air tanah dan lapisan pertama dari bantalan batuan cadas.

b.      Seismik Refleksi
Metoda seismik refleksi mengukur waktu yang diperlukan suatu impuls suara untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh batas-batas formasi geologi, dan kembali ke permukaan tanah pada suatu geophone. Refleksi dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada suatu muka tebing atau jurang.Metoda seismic repleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan Explorasi perminyakan, penetuan sumber gempa ataupun mendeteksi struktur lapisan tanah.
Seismic refleksi hanya mengamati gelombang pantul yang datang dari batas-batas formasi geologi. Gelombangpantul ini dapat dibagi atas beberapa jenis gelombang yakni: Gelombang-P, Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Well Logging

Pencatatan Sumur/ Log sumur (Well logging), dikenal juga dengan nama  Pencatatan Lubang Bor/ Log Lubang Bor (borehole logging) adalah praktik membuat catatan rinci ( sebuah catatan sumur) dari formasi geologi yang ditembus oleh lubang bor. Log bisa dibuat baik pada inspeksi visual dari sampel yang dibawa ke permukaan (log geologi) atau pada pengukuran fisika oleh instrumen yanh diturunkan ke dalam lubang (log geofisika). Beberapa jenis log  geofisika dapat dilakukan di fase sumur apapun: pengeboran, penyelesaian, produksi, atau sumur yang sudah tidak terpakai. pencatatan sumur dilakukan di lubang yang dibor untuk minyak dan gas, air tanah, mineral dan eksplorasi panas bumi, serta bagian dari  studi lingkungan  dan  geoteknik . Wireline logging  dapat didefinisikan sebagai "Akuisisi dan analisis data geofisika yang dilakukan   sebagai   fungsi dari kedalaman sumur bor, bersama-sama dengan penyediaan layanan terkait." Perhatikan bahwa "logging wireline" dan &quo

Metode Elektromagnetik

Metode elektromagnetik (EM) merupakan salah satu metode geofisika yang sering digunakan untuk berbagai macam keperluan. Beberapa aplikasi metode ini diantaranya adalah deteksi gas hidrat (Weitemeyer, dkk., 2011), klasifikasi reservoir hidrokarbon potensial (Houck , 2012), pemetaan distribusi fluida dalam reservoir (Marsala, dkk., 2013), dan identifikasi sebaran pupuk pada lahan pertanian (Kuseno, dkk.,2014). Survei elektromagnetik (EM) pada dasarnya diterapkan untuk mengetahui respon bawah permukaan menggunakan perambatan gelombang elektromagnetik yang terbentuk akibat adanya arus bolak-balik dan medan magnetik. Medan magnet primer dihasilkan oleh arus bolak-balik yang melewati sebuah kumparan yang terdiri dari lilitan kawat. Respons bawah permukaan berupa medan magnet sekunder dan resultan medan terdeteksi sebagai arus bolak-balik yang menginduksi arus listrik pada koil penerima (receiver) sebagai akibat adanya induksi medan magnetik (Kearey, dkk., 2002).

Metode Magnetik

Metode magnetik merupakan salah satu metode geofisika yang sering digunakan untuk eksplorasi minyak bumi, panas bumi dan batuan mineral. Selain itu dapat juga digunakan untuk menyelidiki kondisi permukaan bumi dengan memanfaatkan sifat kemagnetan batuan yang diidentifikasikan oleh kerentanan magnet batuan. Metode geomagnetik didasarkan pada pengukuran variasi kecil intensitas medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi batuan termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Penelitian magnetisasi bumi secara ilmiah pertama kali dilakukan oleh Bhattacharyya (1964). Bhattacharyya adalah orang yang pertama kali melihat bahwa medan magnet bumi ekivalen dengan arah utara-selatan sumbu rotasi bumi. Penemuan Bhattacharyya kemudian diperdalam oleh Atchutta Rao (1981) untuk melokalisir endapan bijih besi dengan mengukur variasi magnet di permukaan bumi yang kemudian menjadi pionir bagi pengukuran magnetisasi bumi (Geomagnet). Bumi yang selama ini dianggap berbentuk