Langsung ke konten utama

Metode Magnetik

Metode magnetik merupakan salah satu metode geofisika yang sering digunakan untuk eksplorasi minyak bumi, panas bumi dan batuan mineral. Selain itu dapat juga digunakan untuk menyelidiki kondisi permukaan bumi dengan memanfaatkan sifat kemagnetan batuan yang diidentifikasikan oleh kerentanan magnet batuan. Metode geomagnetik didasarkan pada pengukuran variasi kecil intensitas medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi batuan termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Penelitian magnetisasi bumi secara ilmiah pertama kali dilakukan oleh Bhattacharyya (1964). Bhattacharyya adalah orang yang pertama kali melihat bahwa medan magnet bumi ekivalen dengan arah utara-selatan sumbu rotasi bumi. Penemuan Bhattacharyya kemudian diperdalam oleh Atchutta Rao (1981) untuk melokalisir endapan bijih besi dengan mengukur variasi magnet di permukaan bumi yang kemudian menjadi pionir bagi pengukuran magnetisasi bumi (Geomagnet).
Bumi yang selama ini dianggap berbentuk bola homogen, akan tetapi pada kenyataannya bumi tidak berbentuk bulat dan homogen namun terdapat pemipihan pada kedua kutubnya. Penyebab ketidakhomogenan bumi adalah perbedaan sifat material batuan-batuan penyusunnya. Batuan penyusun yang tidak homogen akan mengakibatkan pola-pola tertentu serta perubahan pada garis gaya magnet. Penyimpangan ini disebut anomali magnetik. Anomali magnetik terjadi karena adanya kontras suseptibilitas suatu batuan magnetis terhadap batuan sekitarnya.  
Bhattacharyya mengaggap bahwa bumi adalah sebuah magnet yang diketahui terdapat inklinasi (I), deklinasi (D), medan magnet tegak (vertical magnetic field, Z), medan magnet datar (horizontal magnetic field, H), dan medan magnet total (total magnetic field, T). sedangkan penyelidikan selanjutnya dilakukan oleh Arkani-hamed (1988), Silva (1996) dimana deklinasi dan inklinasi untuk pertama kalinya terukur. Pada tahun 1995 Copper mengemukakan bahwa deklinasi berubah terhadap waktu. Medan magnet utama bumi secara teoritis disebabkan sumber dari dalam bumi, inti bumi yang sebagian besar terdiri dari besi dan nikel yang bersifat ferromagnetik cair dan berotasi. Aliran arus dari cairan inti bumi ini menimbulkan medan magnet.

Anomali magnetik medan total disebabkan oleh adanya anomali medan magnet yang disebabkan oleh pengaruh batuan yang berada disekitar. Medan magnet total adalah berasal dari medan magnet utama bumi, medan magnet luar dan anomali magnetik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Well Logging

Pencatatan Sumur/ Log sumur (Well logging), dikenal juga dengan nama  Pencatatan Lubang Bor/ Log Lubang Bor (borehole logging) adalah praktik membuat catatan rinci ( sebuah catatan sumur) dari formasi geologi yang ditembus oleh lubang bor. Log bisa dibuat baik pada inspeksi visual dari sampel yang dibawa ke permukaan (log geologi) atau pada pengukuran fisika oleh instrumen yanh diturunkan ke dalam lubang (log geofisika). Beberapa jenis log  geofisika dapat dilakukan di fase sumur apapun: pengeboran, penyelesaian, produksi, atau sumur yang sudah tidak terpakai. pencatatan sumur dilakukan di lubang yang dibor untuk minyak dan gas, air tanah, mineral dan eksplorasi panas bumi, serta bagian dari  studi lingkungan  dan  geoteknik . Wireline logging  dapat didefinisikan sebagai "Akuisisi dan analisis data geofisika yang dilakukan   sebagai   fungsi dari kedalaman sumur bor, bersama-sama dengan penyediaan layanan terkait." Perhatikan bahwa "logging wireline" dan &quo

Metode Elektromagnetik

Metode elektromagnetik (EM) merupakan salah satu metode geofisika yang sering digunakan untuk berbagai macam keperluan. Beberapa aplikasi metode ini diantaranya adalah deteksi gas hidrat (Weitemeyer, dkk., 2011), klasifikasi reservoir hidrokarbon potensial (Houck , 2012), pemetaan distribusi fluida dalam reservoir (Marsala, dkk., 2013), dan identifikasi sebaran pupuk pada lahan pertanian (Kuseno, dkk.,2014). Survei elektromagnetik (EM) pada dasarnya diterapkan untuk mengetahui respon bawah permukaan menggunakan perambatan gelombang elektromagnetik yang terbentuk akibat adanya arus bolak-balik dan medan magnetik. Medan magnet primer dihasilkan oleh arus bolak-balik yang melewati sebuah kumparan yang terdiri dari lilitan kawat. Respons bawah permukaan berupa medan magnet sekunder dan resultan medan terdeteksi sebagai arus bolak-balik yang menginduksi arus listrik pada koil penerima (receiver) sebagai akibat adanya induksi medan magnetik (Kearey, dkk., 2002).