Langsung ke konten utama

Metode Geolistrik

Metode geolistrik merupakan metode yang digunakan untuk mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dengan cara mendeteksinya di permukaan bumi (Lilik Hendrajaya,1990). Pendeteksian ini meliputi pengukuran potensial, arus, dan medan elektromagnetik yang terjadi baik itu oleh injeksi arus maupun secara alamiah. Salah satu metode geolistrik yang sering digunakan dalam pengukuran aliran listrik dan untuk mempelajari keadaan geologi bawah permukaan adalah dengan metode tahanan jenis (resistivitas). Metode geolistrik tahanan jenis dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu:
1.     Metode Resistivitas Mapping
2.     Metode Resistivitas Sounding (drilling)

Metode Resistivitas Mapping
Metode resistivitas mapping merupakan metode resistivitas yang bertujuan mempelajari variasi tahanan jenis lapisan bawah permukaan secara horizontal, pada metode ini dipergunakan konfigurasi elektroda yang sama untuk semua titik pengamatan di permukaan bumi dan dibuat kontur isoresistivitasnya.
Metode Resistivitas Sounding
Metode resistivitas sounding yang dikenal juga dengan metode resistivitas drilling merupakan suatu metode yang mempelajari variasi resistivitas batuan dibawah permukaan bumi secara vertikal. Pada metode ini pengukuran titik sounding dilakukan dengan jalan mengubah-ubah jarak elektroda, pengubahan jarak elektroda dilakukan dari jarak elektroda yang kecil kemudian membesar secara gradual. Jarak elektroda ini sebanding dengan kedalaman lapisan batuan yang terdeteksi. Makin dalam lapisan batuan, maka semakin besar pula jarak elektroda. Pada pengukuran pembesaran jarak elektroda dilakukan jika mempunyai suatu alat geolistrik yang memadai. Alat geolistrik tersebut harus dapat menghasilkan arus listrik yang cukup besar atau alat tersebut harus cukup sensitif dalam mendeteksi beda potensial yang nilainya cukup kecil.
Pada resistivitas sounding dikenal berbagai macam konfigurasi elektroda, diantaranya yang paling sering digunakan adalah:
1.     Metode 2 dimensi:
·        Konfigurasi Wenner.
·        Konfigurasi Schlumberger.
2.     Metode 3 dimensi:
·         Konfigurasi dipole-dipole
·         Konfigurasi Lee Partision
·         Rectangle Line Source

·        Sistem Gradien 3 titik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Well Logging

Pencatatan Sumur/ Log sumur (Well logging), dikenal juga dengan nama  Pencatatan Lubang Bor/ Log Lubang Bor (borehole logging) adalah praktik membuat catatan rinci ( sebuah catatan sumur) dari formasi geologi yang ditembus oleh lubang bor. Log bisa dibuat baik pada inspeksi visual dari sampel yang dibawa ke permukaan (log geologi) atau pada pengukuran fisika oleh instrumen yanh diturunkan ke dalam lubang (log geofisika). Beberapa jenis log  geofisika dapat dilakukan di fase sumur apapun: pengeboran, penyelesaian, produksi, atau sumur yang sudah tidak terpakai. pencatatan sumur dilakukan di lubang yang dibor untuk minyak dan gas, air tanah, mineral dan eksplorasi panas bumi, serta bagian dari  studi lingkungan  dan  geoteknik . Wireline logging  dapat didefinisikan sebagai "Akuisisi dan analisis data geofisika yang dilakukan   sebagai   fungsi dari kedalaman sumur bor, bersama-sama dengan penyediaan layanan terkait." Perhatikan bahwa "logging wireline" dan &quo

Metode Elektromagnetik

Metode elektromagnetik (EM) merupakan salah satu metode geofisika yang sering digunakan untuk berbagai macam keperluan. Beberapa aplikasi metode ini diantaranya adalah deteksi gas hidrat (Weitemeyer, dkk., 2011), klasifikasi reservoir hidrokarbon potensial (Houck , 2012), pemetaan distribusi fluida dalam reservoir (Marsala, dkk., 2013), dan identifikasi sebaran pupuk pada lahan pertanian (Kuseno, dkk.,2014). Survei elektromagnetik (EM) pada dasarnya diterapkan untuk mengetahui respon bawah permukaan menggunakan perambatan gelombang elektromagnetik yang terbentuk akibat adanya arus bolak-balik dan medan magnetik. Medan magnet primer dihasilkan oleh arus bolak-balik yang melewati sebuah kumparan yang terdiri dari lilitan kawat. Respons bawah permukaan berupa medan magnet sekunder dan resultan medan terdeteksi sebagai arus bolak-balik yang menginduksi arus listrik pada koil penerima (receiver) sebagai akibat adanya induksi medan magnetik (Kearey, dkk., 2002).

Metode Magnetik

Metode magnetik merupakan salah satu metode geofisika yang sering digunakan untuk eksplorasi minyak bumi, panas bumi dan batuan mineral. Selain itu dapat juga digunakan untuk menyelidiki kondisi permukaan bumi dengan memanfaatkan sifat kemagnetan batuan yang diidentifikasikan oleh kerentanan magnet batuan. Metode geomagnetik didasarkan pada pengukuran variasi kecil intensitas medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi batuan termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Penelitian magnetisasi bumi secara ilmiah pertama kali dilakukan oleh Bhattacharyya (1964). Bhattacharyya adalah orang yang pertama kali melihat bahwa medan magnet bumi ekivalen dengan arah utara-selatan sumbu rotasi bumi. Penemuan Bhattacharyya kemudian diperdalam oleh Atchutta Rao (1981) untuk melokalisir endapan bijih besi dengan mengukur variasi magnet di permukaan bumi yang kemudian menjadi pionir bagi pengukuran magnetisasi bumi (Geomagnet). Bumi yang selama ini dianggap berbentuk